cara budidaya kacang hijau lahan disawah




cara budidaya kacang hijau disawah

2.1       Kacang Hijau
Klasifikasi taksonomi tanaman kacang hijau (Vigna radiata) adalah sebagai berikut :
·         Kingdom         : Plant Kingdom
·         Divisio             : Spermatophyta
·         Subdivisio       : Angiospermae
·         Class                : Dycotyledonae
·         Ordo                : Polypetalae
·         Famili              : Papilionidae
·         Subfamili         : Leguminosae
·         Genus              : Vigna
·         Spesies            : Vigna radiate
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang terkenal luas didaerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong – polongan ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.Di indinesia menempati urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian yang bernilai ekonomis adalah bijinya.Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor .Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh,kalsium dan fosfor bermanfaat untuk memperkuat tulang.Juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin mengindari konsumsi lemak tinggi.Makanan yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau karena kadar lemaknya rendah.

Kandungan gizi dalam 100 g kacang hijau:
Energi 345 kal,protein 22,2 g, lemak 1,2 g, serat 4,1 g, kalsium 125 g, fosfor (320) mg, zat besi 6,7 mg, vitamin A 157 IU, vitamin B1 0,64 mg, vitamin C 6 mg, air 10 g.
2.2       Cara budidaya kacang hijau
2.2.1    Syarat Tumbuh
a.       Tanah
Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik. Struktur tanah yang gembur.Ph 5,8-7,0 optimal 6,7.
b.      Iklim
Curah hujan optimal 50-200 mm/bln.Temperatur 25-27oC dengan kelembaban uadar 50-80% dan cukup mendapat sinar matahari.
2.2.2    Budidaya kacang hijau ( vigna radiata) dilahan sawah
2.2.2.1 Varietas
Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam dilahan sawah maupun lahan kering.Varietas terbaru tahan penyakit embun tepung dan bercak daun seperti sriti, kenari, perkutut, murai,dan kutilang dapat dianjurkan untuk ditanam didaerah endemik penyakit tersebut tersebut. Kebutuhan benih sekitar 25-30 kg/ha dengan daya tumbuh 90 %. Keunggulan beberapa varietas unggul kacang hijau dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Varietas
Keunggulan
1
Sriti
Tipe determinet ; produktifitas rata-rata 1,58 t/ha;warna hijau kusam;ukuran biji sebesar (6,0-6,5 g/100 biji);toleran penyakit embun tepung dan bercak daun; umur panen 60-65 hari
2
Murai
Tipr determinet; produktifitas rata-rata 1,5 t/ha (rentang hasil 0,9-2,5 t/ha); warna biji hijau kusam;ukuran biji besar (6 g/100 biji);tanhan penyakit bercak daun; umur panen 63 hari.
3
Perkutut
Tipe determinet; produktivitas rata-rata 1,5 t/ha (rentang hasil 0,7-2,2 t/ha);warna biji hijau mengkilat;ukuran biji sedang (5 g/100 biji);tahan penyakit embun tepung dan agak tahan penyakit bercak daun;umur panen 60 hari.
4
Kutilang
Tipe determinet;produktivitas rata-rata mencapai 2,0 t/ha;biji berwarna hijau mengkilat; ukuran biji sebesar (6 g/100 biji);tahan penyakit embun tepung ; umur panen 60-67 hari.
5
Kenari
Tipe tegak;determinet;produktifitas rata-rata 1,64 t/ha (rentang hasil 0,8-2,4 t/ha);warna biji hijau mengkilat;ukuran biji besar (6,7 g/100 biji);agak tahan penyakit bercak dan toleran penyakit karat;umur panen 60-65 hari.
6
Sampoeng
Hasil pemurnian varietas lokas samsik dari nusa tenggara ; ukuran biji sangat kecil ( 2,5-3,0 g/100 biji) sehingga sesuai untuk dibuat kecambah (tauge);produktivits rata – rata 1,0 t/ha; umur panen 70-75 hari.

2.2.2.2 penyiapan lahan
Pada lahan bekas tanaman padi,tidak perlu dilakukan pengolahan tanah.Tunggul padi perlu dipotong penndek dan jerami padi dibersihkan agar proses penyiapan lahan berjalan lancar.Apabila tanah becek,perlu dibuat saluran draynase agar persediaan air dalam tanah tidak melampaui kapasitas lapang. Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, di cangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat peembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm),di buat petakan 3-4 m. pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma,mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
2.2.2.3 Penanaman
Waktu penanaman kacang hijau dilahan sawah pada musim kemarau dilakukan setelah musim tanam padi berakhir. Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa pada lahan sawah persediaan air cukup banyak, sedangkan pada lahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan dengan pertimbangan lahan tegalan lebih aman dari genangan air.
2.2.2.4 Cara tanam
Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm untuk musim hujan, sehingga populasinya mencapai sekitar 300-400 ribu tanaman/ha.Sedangkan untuk musim kemarau digunakan jarak tanam 40 cm x 10 cm, tiap lubang di isi 2-3 biji sehingga populasinya sekitar 400-500 ribu tanaman / ha. Kedalaman tugal sekitar 3-5 cm kedalam permukaan tanah,kemudian ditimbun rapat agar benih tidak rusak oleh serangan serangga dan terhambat perkecambahannya karena pengaruh cahaya dan angin. Penyulaman dapat dilakukan sebelum tanaman berumur 7 hari.
2.2.2.5 Pemupukan
Pada lahan sawah bekas tanaman padi yang subur,tanaman kacang hijau pada umumnya tidak perlu dilakukan pemupukan. Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK. Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg UREA,45-90 kg TSP,dan 50 kg KCL/ha yang diberikan pada saat tanam secara larikan disisi lubang tanam sepanjang barisan tanaman. Penamabahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkatkan kapasitas menahan air didalam tanah. Pupuk organik diberikan sebanyak 15-20 ton/ha. Abu dapur sangat baik digunakan sebagai penutup lobang tanam.
2.2.2.6 Penggunaan mulsa jerami
Penggunaan mulsa jerami yang ditebar pada hamparan pertanaman kacang hijau secara merata dapat mengurangi serangan hama lalat bibit,menekan pertumbuhan gulma , dan memperlambat proses penguapan air tanah. Selain itu juga bisa  berfungsi sebagai pupuk organik dan menghemat biaya produksi dengan menggunakan sumber daya lokal disekitar lahan persawahan. Balitkabi (2005) dan Tim Prima Tani (2006) mengajukan penggunaan jerami dengan takaran sebanyak 5 t/ha.
2.2.2.7 Pengairan
Kacang hijau termasuk tanaman yang toleran terhadap kekurangan air, yang terpenting tanah cukup kelembabannya. Namun , bila tanah pertanaman kacang hijau kekeringan sebaiknya segera diairi terutaman pada periode kritis, yaitu : saat tanam,saat berbunga(umur 25 HST),dan saat pengisian polong (umur 45-50 HST) (sunantara, 2000). Untuk kacang hijau yang ditanam ditanah bertekstur ringan (berpasir), umumnya pengairan dilakukan dua kali yaitu umur 21 dan 38 HST, sedangkan pertanaman ditanah bertekstur berat (lempung).biasanya diperlukan pengairan hanya satu kali (Balitkabi,2005).
2.2.2.8 Penyiangan
Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu. Penyiangan dapat dilakukan secara mekanik dengan cara dibersihkan, dan cara kimia dengan penyemprotan herbisida yang selektif.

2.2.2.9  Pengendalian hama dan penyakit
Hama
·         Lalat kacang
Dampak dari tanaman terdapat bercak-bercak pada daun pertama,polong yang diserang gugur , daun mulai layu dan kekuning-kuningan, tanaman akan mati saat berumur 3-4 minggu.
Pengendaliannya tanamn serempak,tanam gilir, benih dimasukan kedalam lubang dengan insektisida butiran seperti furadan 3G,dan penyemprotan dengaa insektisida seperti Thiodin 35 EC mulai umur tiga hari.
·         Ulat jengkal
Dampak pada tanaman menyerang tanaman yang sudah tua,dan menyerang daun hingga tulanhg daun.
Pengendaliannya musnahkan telur larvanya, tanam gilir, tanam serempak, dan penyemprotan pestisida , seperti dekametrin,azodrin 15 WSG,atau dusbori 20 EC.
·         Penggerek polong
Dampak pada tanaman membuat lubang pada polong,memakan biji , gejala bercak hitam,adanya lubang bulat pada polong,dan biji pada polong habis dimakan.
Penegendalian tanam serempak, tanam gilir,pengaturan waktu yang tepat,meneghen tikan penanaman selama dua tahun jika hama banyak,dan penyemprotan dengan pestisida seperti azodrin 15 WSC atau sihalotrin.
·         Ulat penggulung daun
Dampak pada tanaman daunmengguling kedalam/ kriting karena sel-sel bagian atasnya mengerut dan menurunkan hasil yang disebabkan proses fotosintesis terganggu.
Pengendalian membuang daun yang menggulung, mematikan ulatnya,dan menyemprot pada saat berumur 3 minggu dengan fungisida benlate 50 WP sebanyak 1 gram/liter air,dan setiap 10 hari pada umur 30-50 disemprot dengan 1/2 gram/liter air.
Jenis-jenis penyakit
·         Bercak daun
Pengendalian dengan memotong daun dan lakukan penyemprotan dengan benlate 50 WP sebanyak 0,5 gram/liter pada usia 30 dan 40 hari.
·         Karat daun
Pengendalian dengan menanam varietas tahan penyakit,dan lakukan penyemprotan dengan fungisida setiap 10 hari mulai 25 hari sampai 45 hari dengan bayleton 2 gram/2 cc / liter air.
·         Kudis
Pengendalian dengan penanaman varietas tahan penyakit,tanaman dicabut dan dibakar ,dan penyemprotan insektisida secara teratur dengan bavistin, topsin M 70 WP pada umur 20 hari, 30 hari, dan 50 hari.
·         Embun tepung
Pengendalian dengan menanam varietas yang tahan penyakit,dan menyemprotkan fungisida seperti benlate 50 WP 1gram/liter air saat tanaman berusia 3 minggu.
·         Mozaik kacang hijau
Penanggulannya dengan menanam varietas tahan penyakit , tanam gilir, mencabut dan membakar tanaman yang terserang dan memberantas vektor dengan insektisida.
2.2.2.0 Panen dan pasca panen
Kacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas. Tanda - tanda lain bahwa kacang hijau telah siap untuk dipanen adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat dilapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. Panen dapat dilakukan satu,dua atau tiga kali tergantung varietas. Jarak antara panen kesatu dan ke dua 3-5 hari.
Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah sinar matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul didalam kantong plastik atau kain atau karung untuk menghindari kehilangan hasil.pembersihan biji dari kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpam biji kacang hijau dijemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air 8-10 %.

Comments

Popular posts from this blog

makalah ajaran aswaja dalam bidang aklhak / tasawuf